Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 00:17:57【Resep】977 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(9)
Artikel Terkait
- Ini kronologi lengkap temuan
- 12 SPPG yang langgar SOP siap beroperasi kembali
- Anggota DPR: MBG menurunkan stunting, tingkatkan kualitas pendidikan
- 586.074 anak telah menerima manfaat program MBG di Riau
- Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
- Anggota Komisi XIII DPR RI dorong penguatan pengawasan industri AMDK
- BGN: Makan Bergizi Gratis capai 38,5 juta penerima jelang akhir 2025
- KAI pastikan pengembalian tiket 100 persen imbas banjir di Semarang
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
- Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian
Resep Populer
Rekomendasi

Suasana ceria di SMPN 2 Maos saat Makan Bergizi Gratis tiba

Stroke di usia muda bertambah dipengaruhi beban kerja tinggi

Kelompok bantuan tuding paramiliter RSF lakukan kekerasan di El Fasher

Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan

Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura

500 penjamah makanan SPPG di Tangerang sudah bersertifikat

Baru keluar bui dua bulan, dua pencuri sepeda motor kembali ditangkap

Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji